Polietilen terklorinasi (CPE) merupakan produk modifikasi terklorinasi dari polietilen densitas tinggi (HDPE), digunakan sebagai pengubah pengolahan PVC, Kandungan klorin CPE harus antara 35-38%. Karena ketahanannya terhadap cuaca yang sangat baik, tahan dingin, tahan api, tahan minyak, tahan benturan (CPE adalah elastomer), dan stabilitas kimia.
Polietilen terklorinasi (CPE) merupakan produk modifikasi terklorinasi dari polietilen densitas tinggi (HDPE), digunakan sebagai pengubah pengolahan PVC, Kandungan klorin CPE harus antara 35-38%. Karena ketahanannya yang sangat baik terhadap cuaca, tahan dingin, tahan api, tahan minyak, tahan benturan (CPE adalah elastomer), dan stabilitas kimia, serta kompatibilitasnya yang baik dengan PVC, CPE telah menjadi pengubah ketangguhan benturan yang paling umum digunakan dalam PVC. pengolahan.
1 Konfigurasi Molekuler HDPE
Karena kondisi proses yang berbeda selama reaksi polimerisasi PE, terdapat perbedaan tertentu dalam konfigurasi molekul dan sifat polimer HDPE-nya. Sifat CPE setelah klorinasi HDPE dengan sifat yang berbeda-beda juga berbeda-beda. Produsen CPE harus memilih resin bubuk khusus HDPE yang sesuai untuk menghasilkan resin CPE yang berkualitas.
2. Kondisi klorinasi, yaitu proses klorinasi
CPE, sebagai pengubah pengolahan PVC, biasanya dibentuk melalui reaksi klorinasi menggunakan metode klorinasi suspensi berair. Kondisi kunci dari proses klorinasi ini adalah energi cahaya, dosis inisiator, tekanan reaksi, suhu reaksi, waktu reaksi, dan kondisi reaksi netralisasi. Prinsip klorinasi PE relatif sederhana, namun mekanisme klorinasinya lebih kompleks.
Karena investasi yang relatif kecil pada peralatan untuk memproduksi CPE, banyak pabrik produksi CPE skala kecil yang belum sempurna sudah tersebar di seluruh Tiongkok. Hal ini tidak hanya menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan ekologis, tetapi juga merupakan salah satu penyebab penting ketidakstabilan kualitas CPE.
Saat ini, banyak sekali CPE berkualitas rendah yang beredar di pasaran. Secara umum, ada dua jenis CPE berkualitas rendah. Salah satunya karena beberapa pabrik produksi tidak memiliki kondisi teknis dan proses klorinasi yang sudah ketinggalan zaman. Cara lainnya adalah dengan mencampurkan sejumlah kalsium karbonat atau bubuk talk ke dalam CPE untuk melakukan persaingan tidak sehat.
Waktu posting: 28 Mei-2024